BALIKPAPAN- Forum Komunikasi Suku Asli Kalimantan Bersatu memberikan batas akhir kepada Pemkot Balikpapan untuk memberikan keputusan pembubaran Ormas Brigade La Galigo dalam waktu 3 x 24 jam.
Mereka menolak keberadaan La Galigo karena merupakan ormas kesukuan yang dinilai dapat menimbulkan kecemburuan dan perpecahan yang dikhawatirkan pada konflik etnis.
Dalam pertemuan dengan Muspida Balikpapan dan perwakilan Forum yang dihadiri Bayer Gabril dan Yahya Ibung Kepala adat Tunjung Benuak Kutai Barat serta perwakilan lainya belum diputuskan soal permintaan forum yang ingin membubarkan La Galigo.
“Kita minta kepada pemkot untuk membubarkan ormas La Galigo. Selama itu masih ada perjuangan kita tidak berhenti disini. Kita akan datang lagi tanpa adat. Kita akan membuat Balikpapan mencekam,” ancam Jubir Forum Bayer Gabril, Senin (4/7/2011).
Menurut Gabril, pihaknya saat ini masih memegang adat dan aturan yang berlaku umum untuk menjaga situasi kota Balikpapan tetap kondusif dan terkendali. “Tapi kalau tidak ada keputusan, mereka tidak keluar dari Kaltim. Maka itu menjadi tanggungjawab mereka. Keamanan Balikpapan ditentukan oleh mereka,” tandasnya.
Massa juga melakukan pemotongan seekor ayam jago yang dilakukan diatas mobil terbuka tempat mereka orasi. bangkai ayam itu kemudian dilemparkan ke arah gedung DPRD yang dijaga ketat oleh ratusan personel dari Brimob Polda Kaltim.
Sejumlah anggota forum juga melakukan perusakan baliho bergambar ketua DPRD Balikpapan Andi Burhanuddin Solong yang juga Ketua Dewan Penasehat La Galigo. Baliho yang terpasang di pintu masuk gedung DPRD dirobek oleh massa.
Dalam aksinya ratusan orang tersebut juga menutup jalan utama Jendral Sudirman dua ruas sehingga polisi mengalihkan kendaraan ke arah lain. Situasi ini membuat jalan utama di Balikpapan mengalami kemacetan dan kondisi ini juga dialami seperti di jalan ARS Muhammad, jalan Tanggungpura, hingga jalan kompleks Pertamina.
Mereka menolak keberadaan La Galigo karena merupakan ormas kesukuan yang dinilai dapat menimbulkan kecemburuan dan perpecahan yang dikhawatirkan pada konflik etnis.
Dalam pertemuan dengan Muspida Balikpapan dan perwakilan Forum yang dihadiri Bayer Gabril dan Yahya Ibung Kepala adat Tunjung Benuak Kutai Barat serta perwakilan lainya belum diputuskan soal permintaan forum yang ingin membubarkan La Galigo.
“Kita minta kepada pemkot untuk membubarkan ormas La Galigo. Selama itu masih ada perjuangan kita tidak berhenti disini. Kita akan datang lagi tanpa adat. Kita akan membuat Balikpapan mencekam,” ancam Jubir Forum Bayer Gabril, Senin (4/7/2011).
Menurut Gabril, pihaknya saat ini masih memegang adat dan aturan yang berlaku umum untuk menjaga situasi kota Balikpapan tetap kondusif dan terkendali. “Tapi kalau tidak ada keputusan, mereka tidak keluar dari Kaltim. Maka itu menjadi tanggungjawab mereka. Keamanan Balikpapan ditentukan oleh mereka,” tandasnya.
Massa juga melakukan pemotongan seekor ayam jago yang dilakukan diatas mobil terbuka tempat mereka orasi. bangkai ayam itu kemudian dilemparkan ke arah gedung DPRD yang dijaga ketat oleh ratusan personel dari Brimob Polda Kaltim.
Sejumlah anggota forum juga melakukan perusakan baliho bergambar ketua DPRD Balikpapan Andi Burhanuddin Solong yang juga Ketua Dewan Penasehat La Galigo. Baliho yang terpasang di pintu masuk gedung DPRD dirobek oleh massa.
Dalam aksinya ratusan orang tersebut juga menutup jalan utama Jendral Sudirman dua ruas sehingga polisi mengalihkan kendaraan ke arah lain. Situasi ini membuat jalan utama di Balikpapan mengalami kemacetan dan kondisi ini juga dialami seperti di jalan ARS Muhammad, jalan Tanggungpura, hingga jalan kompleks Pertamina.
0 komentar:
Post a Comment