Ilustrasi (foto:Ist)
SEMARANG- Teror ancaman bom kembali terjadi menyusul rencana kedatangan Ibu Negara ke Kota Semarang Selasa (5/7/2011). Ancaman bom itu terjadi di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), yang lokasinya tak jauh dari tempat di mana Ibu Negara Ani Yudhoyono akan meresmikan Gedung Tua Lawang Sewu.
Ancaman diterima operator call center Udinus bernama Andi dan diteruskan ke komandan regu petugas keamanan kampus, Sarju. Saat ditanya, Sarju memang mengakui adanya ancaman bom, namun dia enggan untuk memberikan keterangan.
"Jangan saya mas, nanti saya kena marah. Dengan pak rektor saja, beliau dan rombongan sudah di gedung G," ucap Sarju sambil terus berjalan mendampingi Tim Gegana yang melakukan penyisiran Senin (4/7/2011).
Tim gegana datang sekitar satu jam setelah ancaman itu diterima pada pukul 20.00 WIB. Ancaman bom dengan menggunakan sms itu berbunyi "Kami cuma memberitahu, kampus Udinus jam 9 akan hancur, kami sudah memasang bom waktu,” Sms ini diterima di nomor call center 081325634567 dari nomor 08773102067.
Arifin seorang petugas keamanan kampus membenarkan adanya ancaman bom itu. "Ini mas tercatat di buku laporan, ancaman diterima pada pukul delapan malam tadi," sebut Arifin.
Tim Gegana Polda Jateng, memfokuskan penyisiran di gedung G UDINUS, hal ini dilakukan karena jarak gedung G dengan lokasi kunjungan Ibu Negara cukup dekat, sekitar 200 meter. Penyisiran baru berakhir sekitar pukul 24.00 WIB.
Kejadian itu tak pelak membuat Rektor Udinus Prof Edi Nur Sasongko harus ikut datang ke lokasi. Menurutnya tak ada ancaman bom di kampusnya. "Itu hanya sterilisasi jelang kedatangan ibu presiden, jadi tidak benar informasi tentang ancaman bom itu," sangkalnya.
Sampai berita ini diturunkan, belum jelas siapa identitas pengirim SMS ancaman tersebut. Pihak kepolisian tidak ada yang bersedia memberikan keterangan. Lokasi yang disisirpun, sama sekali tidak menunjukan adanya benda berbahaya, seperti bahan peledak.
Sumber : okezone.com
Ancaman diterima operator call center Udinus bernama Andi dan diteruskan ke komandan regu petugas keamanan kampus, Sarju. Saat ditanya, Sarju memang mengakui adanya ancaman bom, namun dia enggan untuk memberikan keterangan.
"Jangan saya mas, nanti saya kena marah. Dengan pak rektor saja, beliau dan rombongan sudah di gedung G," ucap Sarju sambil terus berjalan mendampingi Tim Gegana yang melakukan penyisiran Senin (4/7/2011).
Tim gegana datang sekitar satu jam setelah ancaman itu diterima pada pukul 20.00 WIB. Ancaman bom dengan menggunakan sms itu berbunyi "Kami cuma memberitahu, kampus Udinus jam 9 akan hancur, kami sudah memasang bom waktu,” Sms ini diterima di nomor call center 081325634567 dari nomor 08773102067.
Arifin seorang petugas keamanan kampus membenarkan adanya ancaman bom itu. "Ini mas tercatat di buku laporan, ancaman diterima pada pukul delapan malam tadi," sebut Arifin.
Tim Gegana Polda Jateng, memfokuskan penyisiran di gedung G UDINUS, hal ini dilakukan karena jarak gedung G dengan lokasi kunjungan Ibu Negara cukup dekat, sekitar 200 meter. Penyisiran baru berakhir sekitar pukul 24.00 WIB.
Kejadian itu tak pelak membuat Rektor Udinus Prof Edi Nur Sasongko harus ikut datang ke lokasi. Menurutnya tak ada ancaman bom di kampusnya. "Itu hanya sterilisasi jelang kedatangan ibu presiden, jadi tidak benar informasi tentang ancaman bom itu," sangkalnya.
Sampai berita ini diturunkan, belum jelas siapa identitas pengirim SMS ancaman tersebut. Pihak kepolisian tidak ada yang bersedia memberikan keterangan. Lokasi yang disisirpun, sama sekali tidak menunjukan adanya benda berbahaya, seperti bahan peledak.
Sumber : okezone.com
0 komentar:
Post a Comment