Foto : Pemimpin Korut Kim Jong Il (en.rian.ru)
PYONGYANG - Sekira 200 warga Korea Utara (Korut) yang berada di Libya tidak dipulangkan ke negaranya. Korut menolak kepulangan mereka dengan alasan khawatir mereka akan melakukan revolusi seperti apa yang mereka saksikan di Libya.
Kurang lebih 200 warga Korut bekerja di Libya dan sebelumnya, Pemerintah Korut juga telah mengirim surat ke Kedutaan Besar Korut di Libya. Demikian seperti diberitakan oleh NPR, Rabu (15/6/2011).
Surat tersebut berisikan perintah bagi para warga Korut yang berada di Libya agar tidak kembali ke negaranya. Di khawatirkan warga Korut di Libya terinspirasi akan gerakan pemberontakan seperti yang mereka saksikan saat ini dan menerapkannya di negaranya.
Kondisi di Libya saat ini memang tengah memanas. Pesawat jet tempur Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terus menggempur Ibu Kota Libya, Tripoli.
Pihak oposisi juga tampak memperlihatkan keberhasilannya dalam menduduki beberapa wilayah penting di Libya dan memukul mundur pasukan Khadafi.
Kurang lebih 200 warga Korut bekerja di Libya dan sebelumnya, Pemerintah Korut juga telah mengirim surat ke Kedutaan Besar Korut di Libya. Demikian seperti diberitakan oleh NPR, Rabu (15/6/2011).
Surat tersebut berisikan perintah bagi para warga Korut yang berada di Libya agar tidak kembali ke negaranya. Di khawatirkan warga Korut di Libya terinspirasi akan gerakan pemberontakan seperti yang mereka saksikan saat ini dan menerapkannya di negaranya.
Kondisi di Libya saat ini memang tengah memanas. Pesawat jet tempur Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terus menggempur Ibu Kota Libya, Tripoli.
Pihak oposisi juga tampak memperlihatkan keberhasilannya dalam menduduki beberapa wilayah penting di Libya dan memukul mundur pasukan Khadafi.
0 komentar:
Post a Comment