Ilustrasi: Ist
SANAA - Sebanyak 40 anggota Al Qaeda dilaporkan kabur dari sebuah penjara di selatan Yaman. Kondisi ini makin memperparah kondisi keamanan negara yang tengah dilanda konlfik politik tersebut.
Mereka yang berhasil kabur tersebut dikabarkan menyerang penjaga dan menyita senjata yang mereka miliki. Kejadian ini dipicu oleh aksi penyerangan dari sekelompok militan yang menyerang penjara di Mukalla, Yaman tersebut.
Menurut pejabat setempat, para tahanan yang berhasil kabur tersebut adalah para militan yang di dakwa atas tindakan terorisme. Mereka ditahan disaat menunggu persidangan atas tindakan teror yang dilakukan bersama Al Qaeda.
Aksi pembobolan penjara ini membuktikan bahwa Al Qaeda wilayah arab (Aqab) mulai menunjukan upaya mereka menentang Pemerintah Yaman. Mereka memanfaatkan melemahnya kondisi Yaman yang saat ini dilanda gejolak politik.
Sementara perebutan yang terjadi di Yamman saat ini memasuki babak baru. Pemimpin masyarakat adat yang menuntut dilakukan perubahan kekuasaan, memperingatkan Arab Saudi bahwa negara bisa saja masuk dalam perang saudara.
Sadeq al-Ahmar meminta Raja Abdullah dari Arab Saudi untuk memihak kepadanya dibandingkan kepada Presiden Ali Abdullah Saleh yang tengah menjalani perawatan di Negeri Kaya Minyak itu. Presiden Saleh sendiri dirawat setelah menderita luka akibat serangan yang terjadi di kompleks istana Yaman beberapa waktu lalu.
Al-Ahmar pun menolak Presiden Saleh kembali ke Yaman usai perawatannya. "Kembalinya Saleh dapat memicu terjadinya perang saudara di Yaman," ungkap al-Ahmer seperti dikutip Associated Press, Rabu (22/6/2011).
Pihak oposisi tersebut juga menuduh lingkaran dalam Saleh menolak untuk melakukan dialog dengan mereka. Salah satu yang dikecam oleh pihak oposisi adalah putra Presiden Saleh, yang dianggap sama sekali tidak berupaya menciptakan kedamaian di negaranya.
0 komentar:
Post a Comment