Chinese French German Japanese Korean Russian
Powered By google
Thank you for visiting my page.MIXMINGLE always update information about international news, national news, life style, and others. Created by Nanda Krista Pryanka.

Tuesday, August 9, 2011

Tindakan-Tindakan Wanita Ini Bikin Pria Stres


Saat pria stres (Foto: Corbis)

PRIA kerap dibuat pusing oleh tindakan wanita, sehingga serangan stres pun menyerang. Lantas, apa saja yang membuat kaum adam ini stres berat?

Meskipun tampak kuat dari luar, ternyata pria pun hanyalah manusia biasa. Maka ketika perlakuan tak adil melandanya, dirinya akan didera perasaan berat dalam melewati hari-hari mereka. Sebuah studi baru dari Purdue University menemukan, ketika pria merasa diperlakukan tidak adil, maka mereka pun akan menjalani hari yang berat dari waktu ke waktu ketimbang wanita.

Para peneliti menunjukkan, bahwa tekanan tersebut tak jarang membuat ancaman kegemukan pada mereka. Ketika mereka cenderung diperlakukan tidak nyaman, maka mereka pun akan melarikan diri pada makanan untuk mereguk kenyamanan tersebut. Nah, tentu Anda tak ingin pasangan dilanda masalah tersebut bukan? Berikut ini lima tindakan yang biasa Anda lakukan dan membuatnya tertekan, seperti dilansir Shine.

Anda menyimpan dendam

Orang yang pulih dengan baik dari perseteruan dengan pasangannya melaporkan, bahwa mereka memiliki kepuasan hubungan yang lebih tinggi, seperti dilaporkan jurnal Psychological Science. Sayangnya, ketika Anda tetap mempermasalahkan hal tersebut dan memendamnya dalam waktu lama tanpa penyelesaian, maka hal tersebut akan membuat pasangan tak bahagia dalam menjalani hubungan.

Jadi ketika Anda sedang bertengkar, jangan kembali membawa isu-isu di masa lalu yang terkesan memojokkan perilakunya. Hindari pula kata-kata yang negatif terhadapnya seperti, “Kamu memang tidak pernah ingin bergaul dengan teman-teman saya” atau “Kamu memang selalu lupa untuk membuang sampah.”

Memberikan dia ultimatum

Berseteru memang sangat tidak menyenangkan. Para peneliti dari Baylor University menemukan, bahwa cara seseorang merasakan emosi pasangannya akan berdampak pada perasaannya. Secara khusus, saat dia merasakan bahwa Anda sedang berusaha menegaskan kekuasaan (dengan bermusuhan, menyalahkan, atau mengendalikan), maka sebenarnya hal tersebut merupakan sebuah ancaman yang memicu stres pria. Memberikan ultimatum adalah contoh utama bahwa Anda mendominasi hubungan. Misalnya, “Lakukan hal ini atau aku akan meninggalkanmu.” Hal ini akan membuat dia merasa tidak berdaya dan marah dalam hatinya, yang kemudian berbuntut pada tekanan emosional yang mengendap di hatinya dan menciptakan stres.

Jadi, jelaskan bagaimana tindakannya dapat memengaruhi Anda ketimbang langsung membombardirnya dengan perintah. Katakan dengan perlahan dan santun padanya dengan kalimat yang ingin Anda sampaikan. Misalnya, “Hal ini membuat aku merasa seperti kamu tidak memedulikan aku.” Biarkan dia memerbaiki kesalahannya karena dia memang ingin dan bukan karena Anda mengharuskannya.

Anda memberlakukan “silent treatment”

Penelitian Baylor University menemukan, bahwa ketika orang marah terhadap pasangan mereka pun akan bertindak menjauh dan bersikap dingin. Dengan kekakuan tersebut, pasangan pun akan merasa diabaikan dan akhirnya memicu stres.

Jika ingin terhindar dari hal tersebut, jernihkanlah pikiran Anda sebelum berbicara serius dengan pasangan. Katakan pada pasangan secara perlahan dan memberinya jangka waktu tertentu, misalnya 15 menit atau satu hari dan kemudian berjanji bahwa Anda akan membicarakan kembali situasi tersebut pada waktu yang telah ditentukan.

Anda menghardiknya setelah dia melewatkan rutinitas padat

Ternyata pria jauh lebih rentan terhadap ancaman “turn off”-nya perasaan dibanding wanita, menurut studi Wake Forest University. Para peneliti memercayai bahwa wanita memiliki ruang untuk mengekspresikan kesedihan mereka dengan teman-temannya dan hal tersebut tidak berlaku untuk pria. Jadi, pikirkan kembali ketika Anda ingin menghardiknya atas sesuatu tindakan konyol yang dia lakukan. Meskipun Anda benar-benar stres dan jengkel dibuatnya atas alasan yang tidak berhubungan, dan kemudian menumpahkan padanya hal tersebut sangat berisiko bagi psikologis pria. Jadi, pikirkan kembali hal tersebut sebelum Anda menyakiti dirinya.

Anda bersikap sangat dingin

Dalam menjalin hubungan memang terkadang diperlukan fluktuasi naik dan turun. Tapi ketika Anda menarik diri terlalu dalam maka hal tersebut hanya akan menjadi bumerang bagi hubungan Anda sendiri. Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Psychological Science mengungkapkan, bahwa pasangan akan menjadi kaku ketika tingkat komitmen seseorang berbeda dari yang lain. Jadi, jangan terlalu sering memberikan ruang kesendirian yang mengesankan Anda menarik diri darinya, karena hal tersebut hanya akan membuatnya cemas dan bingung.



Sumber : okezone.com

0 komentar:

Post a Comment